Sphallolalia – 08.

. . .

No matter how far the distance is, he can still make you smile.

Ibu jarinya sibuk menari di atas layar, membalas sebuah pesan singkat dalam ponsel pintarnya dengan semangat. Tanpa Taehyung sadari, sudut bibirnya sudah terangkat berulang kali, reaksi alami atas kegiatannya tersebut. Entah pesan ajaib dari siapa itu atau apa pun isinya, hingga membuat anak itu melupakan sekitarnya. Tubuh Taehyung memang berada di sana, sedang menatap layar ponsel sambil tersenyum. Namun, pikirannya kini sedang berkelana entah ke belahan bumi bagian mana.

Cokelat panas yang asapnya mengepul di atas meja terabaikan. Yoongi yang—jarang sekali—berbicara panjang lebar, tidak juga dapat menarik atensi Taehyung dari benda elektronik di tangannya. Membuat pria yang lebih tua darinya terdiam, membiarkan lagu Jet Lag oleh Simple Plan dari pengeras suara kafe menemani kebisuan. Sepertinya, kalau dia melanjutkan percakapannya—yang lebih dengan diri sendiri itu—akan percuma. Toh, yang sedang diajak bicara olehnya tidak menaruh perhatian sama sekali.

Di luar sana hujan lebat sedang mengguyur kota, membuka bulan oktober yang lembab. Yoongi angkat cangkir berisikan hot americano, meniupnya sebentar, kemudian menyesapnya. Pria itu mengambil aksi diam singkat, hingga akhirnya dia membuka suara. “Asik banget kayaknya sama hp kamu, Tae.”

Si yang terpanggil, Taehyung, langsung menoleh. Mulutnya sedikit terbuka, membentuk huruf o kecil dan dengan wajah blank selama beberapa detik. Kemudian dia tertawa sendiri, membuat kadar tingkah anehnya berkali-kali lipat di mata Yoongi saat ini.

“Hehehe, maafin kak Ugi. Tadi ada yang lucu.” jawab Taehyung. Ponselnya diletakkan ke atas meja dalam keadaan terbalik. Secangkir cokelat hangat yang tadi terabaikan, pada akhirnya mendapatkan perhatian dari Taehyung.

“Padahal aku tadi lagi bahas buat birthday surprise Jimin nanti, hadeh. Males ah ngulangnya.”