#IdenticalTwins – 77.

Ada sedikit keraguan melanda ketika Jeongguk hendak berangkat menjemput Taehyung. Dirinya sudah rapih, tampan dan hari ini rambut keritingnya ditata dengan lebih rapih. Sebagai upaya membuat Taehyung pangling dan terpana pada dirinya, sebuah upaya yang sebenarnya sih dia sendiri ragu akan berhasil.

Mengapa ada begitu banyak keraguan dari dalam dirinya setiap kali Jeongguk memikirkan hal yang berhubungan dengan Kim Taehyung?

Bayang-bayang adik kembarnya yang tertawa bahagia bersama dengan Taehyung, membuat Jeongguk merasakan sakit di bagian kepala dan dadanya. Rasanya sesak dan tidak nyaman. Namun, membayangkan adik kembarnya kecewa saat tahu bahwa mereka menaruh hati pada pria yang sama juga terasa begitu menyesakkan dada.

Jeongguk ingin egois untuk perasaannya sendiri, apakah itu salah?

tidak, kamu tidak salah, Gguk-ah.

Mingyu benar, mungkin selama ini usaha Jeongguk kurang keras. Bahkan dirinya hanya bisa menjadi pengagum dalam diam seorang Kim Taehyung. Mengagumi pria manis yang sering sekali mengangkat tangannya di kelas, pria manis yang akan tersenyum kecil setiap kali sang dosen mengapresiasi pendapatnya.

Ternyata mengagumi Taehyung selama tiga tahun lebih terasa begitu singkat.

Jeongguk kembali tersadar pada situasi yang dia hadapi saat ini, yaitu: menunggu Kim Taehyung di depan pintu gerbang rumahnya.

Aduh, kenapa tangannya terasa basah?

Jeongguk tidak bisa mengelak kalau dirinya kini sedang keringat dingin saat menunggu pria manis itu keluar dari rumahnya. Dalam pikirannya, Jeongguk sibuk menyusun kata-kata dan skenario saat dirinya berhadapan langsung dengan Taehyung nanti. Ditambah, kali ini mereka hanya akan berduaan saja untuk beberapa saat.

Jangan lupa, kemarin Jeongguk dengan sesuka hatinya memaksa Taehyung untuk makan siang bersama dia sebelum mereka pergi ke kampus.

Nyalinya ciut seketika saat hari itu akhirnya datang. Bukankah ini momen yang dia tunggu-tunggu?

Bukan lagi Jungkook, si adik kembarnya yang akan menghabiskan waktu berdua dengan Taehyung. Namun kali ini dirinya yang memiliki kesempatan emas tersebut. Ayo, Gguk-ah, kamu tidak boleh menyia-nyiakan momen ini ya!

Rasa khawatir dan gugur itu sirna beberapa saat, ketika Jeongguk melihat Taehyung yang kini sedang berjalan ke arah mobilnya. Ah, manis sekali, Jeongguk jadi berdebar tidak karuan begini.

“Kata kamu jam 12?”

Hal pertama yang dilakukan oleh Taehyung saat dirinya masuk ke dalam mobil Jeongguk adalah mengomel. Anak manis itu sebal sekali karena Jeongguk tiba-tiba saja sudah ada di depan pintu gerbang rumahnya pukul 11.40.

“Sst, kan kita harus makan siang dulu. Nanti lo lama makannya, kita jadi ketinggalan bimbingan.”

Taehyung tidak mengindahkan, namun memasang wajah cemberutnya itu di bangku penumpang. Jeongguk harus pintar-pintar menahan ekspresinya agar tidak ketahuan kalau saat ini dia sedang kegemasan melihat Taehyung. Sialan memang, Kim Taehyung itu suka sekali terlihat menggemaskan.

“Ya udah, ayo. Aku lagi mau makan bibimbap!” kata Taehyung


Saat dirinya tertangkap basah sedang memandangi Taehyung, Jeongguk langsung buru-buru mengalihkan pandangannya. Membuat pria manis di hadapannya itu kebingungan. Apa ada sesuatu yang salah pada wajahnya?

Tentu tidak, dong! Tidak ada yang salah pada wajahmu Taehyung-ah. Hanya saja kamu terlihat begitu menggemaskan saat mengunyah.

“Kamu tuh mau makan atau mau buat aku ketakutan karena diliatin terus?” protes Taehyung

“Dih, percaya diri banget? Siapa juga yang liat-liatin.”

Lalu hening sebentar, karena Jeongguk langsung berpura-pura semangat menyantap makanannya

“Omong-omong, waktu acara malam tahun baru—” Jeongguk hendak mengatakan sesuatu, namun bunyi ponselnya berhasil menginterupsi kalimatnya, “Sebentar ya, Kim Tae.”

Ah, malam tahun baru.

Kini pikiran Taehyung kembali dipenuhi dengan kejadian malam tahun baru. Malam di mana Taehyung merasa untuk pertama kalinya dia jatuh cinta hanya dengan mendengar suara seseorang yang terdengar lembut dan indah di telinganya. Suara yang sedikit serak, Taehyung duga itu akibat dari udara yang begitu dingin malam itu. Suara yang menenangkan meski hanya ada beberapa patah kata yang keluar dari mulutnya.

Pria itu. Pria yang membuat Taehyung jatuh hati, namun akhir-akhir ini sedikit dia lupakan karena Jeon Jungkook. Kini Taehyung semakin yakin, kalau pria itu Jeongguk. Harapannya sirna. Pria yang membuatnya jatuh cinta pada suara indah itu bukanlah Jeon Jungkook, melainkan kakak kembar Jungkook yang begitu menyebalkan.

Dia, Jeon Jeongguk.