satu

Halah, cinta platonik itu omong kosong.

Orang-orang berkata seperti itu tanpa tau kalau hal yang mereka anggap omong kosong itu adalah hal nyata untuk sebagian orang.

Ah, bukankah mereka terlalu kejam?

Tapi apa peduli Jungkook? Toh, hidup dia tidak ada pengaruhnya dengan omongan orang lain. Dia yang memilih nasibnya, dia yang menjalani takdirnya dan orang lain hanya bisa melihat hasil dari pilihan hidupnya itu, mereka tidak akan peduli dengan prosesnya.

Jungkook memilih untuk membiarkan Taehyung masuk ke dalam hidupnya, itu adalah nasib yang ia pilih. Namun, jadi sebatas teman untuk Taehyung adalah takdir yang harus ia jalani.


Ah, kalian terlalu naif.

Memangnya sebatas teman saja cukup?

Kalau aku jadi kamu sih, lebih baik mencari yang pasti pasti saja.

Cinta macam apa itu?

Terkadang banyak sekali orang sok tau yang membuat Jungkook muak. Mereka seakan-akan mengerti dengan isi hati dan perasaan orang lain, menyamakan posisi diri mereka dengan orang lain itu.

Ah, rasa-rasanya dunia makin dibuat rumit saja dengan pikiran-pikiran sempit manusia sok tau itu. Ada kalanya Jungkook geram, namun lebih seringnya sih Jungkook memilih sikap masa bodoh.

Mau itu naif, mau itu aneh, mau itu mustahil, mau itu omong kosong, dia tau betul kalau cintanya untuk Taehyung tidak seperti itu.

Cintanya itu platonis. Mencintai Taehyung tidak harus memilikinya.


Hubungan platonik adalah sebuah hubungan persahabatan antara dua jenis. Berawal dari kedekatan, kemiripan dalam pandangan hidup, kenyamanan dalam bercerita dan saling memberikan semangat, mereka yang masuk ke dalam hubungan ini tak pernah menyimpan harapan untuk melanjutklan hubungan lebih dari sekadar persahabatan.


by; begellataes